Jumat, 10 Mei 2013

Ciri Wanita yang akan masuk Neraka di akhir zaman


“Sesungguhnya di antara tanda-tanda akan datangnya hari kiamat adalah: diangkatnya ilmu, merebaknya kebodohan, merajalelanya perzinahan, merajalelanya khamar (minuman keras/alkohol), sedikitnya jumlah laki-laki, banyaknya jumlah wanita sehingga limapuluh wanita dipimpin oleh satu orang laki-laki,” (HR. Bukhari)

Beberapa hadits Rasul menggambarkan kepada kita mengenai keadaan kaum wanita menjelang hari akhir. Lalu yang menjadi pertanyaan dan patut kita renungi sebagai kaum wanita adalah; telah tampakkah keadaan-keadaan yang Rasulullah Saw gambarkan tersebut? Mari kita lihat beberapa realita fenomena wanita di zaman sekarang ini.


Berikut adalah ciri-ciri wanita di akhir zaman sekarang ini:

1. Tabarruj

Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan “perhiasannya” dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki.

Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang dikarenakan minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan kain yang dipakainya. Yang demikian ini sesuai dengan komentar Ibnul ‘Abdil Barr rahimahullah ketika menjelaskan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam tersebut.

Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan : “Wanita-wanita yang dimaksudkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam adalah yang memakai pakaian yang tipis yang membentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang pada hakikatnya … .”

Mereka adalah wanita-wanita yang hobi menampakkan “perhiasan” mereka, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melarang hal ini dalam firman-Nya : “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.”  (An Nur : 31)

“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan wanginya surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu)

2. Kufur terhadap suami dan kebaikan-kebaikannya 



Yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari.

Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang suami karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan melihat istri model begini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam : “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)

3. Wanita yang senang begunjing/ gosip

Rasulullah saw. Menegaskan
pengertian bergunjing sebagai berikut:

“Tahukah kalian apa ghibah itu?”. Mereka menjawab: “Hanya Allah dan Rasul-Nya jualah yang tahu”. Maka beliau bersabda, menjelaskan: “Memperbincangkan saudaramu tentang apa yang tak disukainya”. Lalu Tanya mereka pula: “Kalau yang diperbincangkan itu benar, ya, Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Kalau yang diceritakan itu benar, maka engkau telah melakukan ghibah terhadap saudaramu itu. Kalau yang dibicarakan itu tidak benar, maka engkau telah melakukan kepalsuan terhadap saudaramu”.

Dalam suatu hadists yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah saw. Bersabda, “Orang yang menutup ‘aib orang lain di dunia, niscaya Allah menutup ‘aibnya pula kelak di hari kiamat.”

Rasulullah saw ketika ditanya tentang kebanyakan hal-hal yang dapat memasukan manusia ke dalam neraka, beliaupun menjawab, “Mulut dan kemaluan!” (HR Tirmidzi)

Kita seringkali membicarakan perilaku jelek seseorang tanpa mengetahui alasan mengapa ia berbuat demikian entah di sosial media, media tv,  maupun di dunia nyata, dan media lainnya,,,,

Padahal seharusnya manusia itu dinilai dari niatnya. Bisa saja seseorang mempunyai niat yang baik, tetapi karena kurangnya wawasan maka tindakannya terkesan tidak simpatik.

Rasulullah saw. Bersabda: “Sesungguhnya segala amal itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan apa yang diniatkan.”

4. Wanita yang menabur fitnah

“Aku tidak meninggalkan satupun fitnah sepeninggalku yang lebih membahayakan para lelaki kecuali para wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)

Dari hadist diatas disebutkan bahwa fitnah wanita lebih berbahaya jika keluar dari mulutnya

Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh  dunia yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hancur karirnya hanya disebabkan bujuk rayu wanita.

Dan berapa banyak persaudaraan terputus hanya dikarenakan wanita?

Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita?

Dan masih banyak lagi kasus lainnya yang dapat membuktikan bahwa wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak mendapatkan wanginya surga.

Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita, wanita mampu menjerumuskan kaum pria ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan diri dihadapan kaum pria.

Sungguh merugi wanita-wanita yang melakukan hal ini. Mereka lebih memilih jalan ke neraka daripada jalan ke Surga, karena memang biasanya wanita yang melakukan hal-hal ini ini tergoda oleh angan-angan dan kesenangan dunia yang menipu.

Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini terjadi pelecehan, pemerkosaan terhadap kaum wanita, karena yang demikian itu adalah hasil dari perbuatan dari kaum mereka sendiri.

“Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Ahzab : 59). Allahu alam bi shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar